Judul Buku : Ayat – Ayat Cinta
Pengarang : Habiburahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : 2004 & 2005
Tebal Buku : 418 Hal
Harga Buku : Rp. 55.000
Ayat – Ayat Cinta adalah sebuah kisah cinta segitiga, Cinta segitiga antara Fahri, Aisyah dan Maria. Fahri adalah seorang pemuda Indonesia yang kuliah di Kairo (Mesir), disana Ia mempunyai sahabat wanita yang bernama Maria, mereka berteman karna rumah mereka berdekatan, Maria adalah seorang gadis yang beragama Kristen tetapi Maria menyukai Fahri. Fahri juga mempunyai 2 teman gadis yang bernama Naura dan Nurul, mereka berdua juga menyukai Fahri, karna Fahri adalah pemuda yang sholeh, tampan dan baik hati, tetapi Fahri telah memilih dengan menikahi Aisyah sebagai pasangan hidupnya, Aisyah adalah seorang gadis keturunan Jerman, mereka bertemu saat didalam Bis. Setelah Ia menikah beberapa minggu cobaan itupun datang, ada seorang gadis pendiam, Ia adalah Naura teman Fahri, Naura menuduh Fahri yang telah memperkosa dirinya dan Fahripun masuk penjara, pada saat kejadian itu Maria adalah satu - satunya saksi, tetapi Maria ditabrak oleh seorang yang tak dikenal dan Iapun tak sadarkan diri. Dan pada saat itu, Fahri baru mengetahui kalau Maria suka denganya, lalu Aisyah mempunyai cara untuk membuat Maria sadar yaitu dengan memegang dan menyentuh Maria, tetapi karna Maria itu bukan mukhrimnya fahri, lalu Aisyah mengizinkan Fahri untuk menikahi Maria walaupun hatinya sakit, mukzizat itupun datang setelah akad nikah, karna Fahri memegang tangan dan mencium kening Maria, Mariapun sadar dan menjadi saksi saat dipersidangan. Fahripun bebas, Naurapun mengaku bersalah dipersidangan bahwa yang telah memperkosanya adalah Ayah angkatnya. Setelah kejadian itu Maria dan Aisyah hidup bersama - sama , Tetapi setiap hari mereka berlomba – lomba untuk berbakti menjadi seorang istri yang baik untuk Fahri, karna Aisyah tidak tahan dengan masalah itu. Iapun meminta Fahri untuk menceraiaknnya dan Ia ingin tinggal bersama Pamannya tetapi Fahri tidak mau dan membujuk Aisyah untuk sabar dan kuat menghadapi semua ini karna tidak mungkin Fahri menceraikan Maria, karna Fahri juga sudah mulai mencintai Maria dan semua ini adalah keputusan mereka bersama pada saat sebelum persidangan, akhirnya Aisyahpun mau dan Fahri berjanji akan bersikap adil pada Aisyah dan Maria. Dan ada saat itu Aisyah sedang mengandung, sedangkan Maria masih masa penyembuhan. Pada saat mereka mulai menikmati keadaan seperti itu tiba - tiba Maria jatuh sakit dan meninggal dunia, kesedihan itupun terlihat diwajah Aisyah dan Fahri tetapi setelah beberapa bulan kesedihan pun mulai berkurang saat Aisyah melahirkan seorang Bayi perempuan dan mereka hidup bahagia.
Kelebihan : Novel ini, mengangkat fenomenal saat ini. Banyak nilai - nilai yang terkandung didalamnya khususnya nilai agama Islam dan novel ini bisa menjadi pembelajaran bagi para pembaca dan mengenal lebih jauh tentang agama khususnya ajaran agama Islam.
Kesimpulan : Habbiburahman adalah pengarang yang tidak hanya mengerti ajaran - ajaran agama Islam tetapi Ia juga tau fenomenal apa yang sedang terjadi saat ini dan Ia juga ingin mempublikasikan kepada masyarakat khususnya kalangan remaja agar mengetahui dan mengamalkan pesan - pesan yang berada didalam novel ini, contohnya seperti Fahri yang tidak mau menyentuh seorang Wanita, karna Wanita itu bukan Mukhrimnya. Dan kebenaran pasti akan menang seperti tuduhan yang diberikan Naura kepada Fahri, yang akhirnya kebohongan itupun terungkap serta meninggalnya Maria yang dalam keadaan Khusnul Khotimah karna Ia telah masuk agama Islam bukan karna Ia menikah dengan Fahri tetapi karna Ia telah mendapat Hidayah.
Friday, January 29, 2010
Resensi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment